Pendidikan Bukan Hanya Tanggung Jawab Sekolah


Manusia mungkin tidak dapat hidup tanpa air, demikianlah manusia sebagai mahluk sosial yang tidak akan bisa hidup tanpa manusia yang lain. Pada dasarnya semua aspek dalam dunia ini tentu saja akan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Semua akan saling membutuhkan. Namun, semua itu akan kembali pada hati masing-masing. Jika memang peduli dan memiliki rasa saling menghargai tentu saja akan menghasilkan hal-hal yang positif.

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang ada dalam dunia ini. Pendidikan dapat pula kita jadikan hal yang penting dan dapat menjadi landasan yang kuat bagi suatu bangsa. Tidak dapat dipungkiri, ternyata pada kenyataannya orang tua selalu menyerahkan keberhasilan pendidikan pada sekolah.

Pandangan keliru sering kali terjadi pada pola pikir orang tua sekarang ini. Orang tua berpandangan bahwa jika sudah menyekolahkan anak-anaknya pada sekolah maka tanggungjawab pendidikan sepenuhnya dibebankan pada sekolah. Seolah-olah, jika orang tua sudah mengeluarkan biaya yang mahal maka sangatlah berharap tanggungjawab pendidikan harus diberikan oleh sekolah.

Pandangan-pandangan yang keliru itu tentu saja dapat menjadi bumerang bagi orang tua sendiri. Seharusnya, tanggungjawab pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, yaitu sekolah, keluarga, dan lingkungan. Tanggungjawab pendidikan yang harus ada terletak pada sekolah, keluarga, dan lingkungan tentu saja tidak akan bisa berdiri masing-masing. Ketiganya haruslah bersinergi dan saling berkaitan.

Sekolah dalam melaksanakan pendidikan harus memiliki program-program yang baik dalam dunia pendidikan, salah satunya di era jaman sekarang ini misalnya pendidikan karakter. Hal demikian pun tidak bisa berdiri sendiri, harus mendapat perhatian dan dukungan dari orang tua. Keberhasilan pendidikan di sekolah harus mendapat dukungan dari orang tua.

Mendikbud Anies Baswedan mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun 2016 tentang hari pertama sekolah. Beliau mengimbau aparatur sipil daerah untuk mengantarkan anak ke sekolah di hari pertama sekolah, demikian juga dengan karyawan di instansi swasta. Hal itu menjadi wacana yang sangat bagus dalam pendidikan. Orang tua yang mengantarkan anaknya ke sekolah di hari pertama sekolah tentu saja mendapat hal positif di hati anak-anak mereka. Dengan senyum bahagia, anak-anak itu berangkat diantar orang tuanya.

Sering kali sekolah mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan kedekatan anak dengan orang tua, misalnya pentas seni. Hal itu dilakukan, atas dasar harapan agar orang tua melihat kemampuan dan ketrampilan anak-anaknya. Namun, berbagai program yang sudah dialaksanakan oleh sekolah masih sering kurang mendapat tanggapan dan respon yang baik dari orang tua.

Bahkan, hal yang paling mudahnya adalah ketika saat pembagian hasil belajar anak-anak. Orang tua terkadang ada yang mempercayakan hasil belajar anak-anak mereka pada pengasuh atau nenek. Orang tua atas dasar alasan kesibukan hingga tidak sempat mengambil hasil belajar anaknya. Padahal, seharusnya orang tua sering-seringlah berkomunikasi dengan guru atau pihak sekolah untuk mengetahui tingkat keberhasilan anak-anaknya. Kepedulian orang tua pada pendidikan tentu saja dapat membantu pihak sekolah melaksanakan pendidikan secara maksimal.

Tidak hanya orang tua dan sekolah yang dapat mensukseskan pendidikan, peran serta lingkungan tentu saja dapat mendukung pendidikan secara maksimal. Sejauh mana lingkungan dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan dapat kita lihat dari kepedulian masyarakat sekitar. Misalnya, ketika anak-anak di usia sekolah berkeliaran saat jam belajar, seharusnya masyarakat mau menegur anak-anak itu. Janganlah berpikiran bahwa, anak-anak yang tidak ada di sekolah itu bukanlah anak kandung mereka sendiri, hingga kepedulian pada pendidikan semakin terabaikan.

Fasilitas di lingkungan pun dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam pendidikan. Adanya media warnet bisa menjadi media belajar untuk anak-anak usia sekolah, hanya saja pemilik warnet bisa lebih selektif dalam memberikan izin bagi pelajar untuk dapat mengakses fasilitas di lingkungan. Anak-anak yang masih memakai pakaian seragam di jam-jam sekolah, hendaknya janganlah diberi akses terlalu mudah untuk masuk ke dalam fasilitas itu. Dalam hal ini peran serta lingkungan pun sangat berarti. Oleh karena hendaklah janganlah hanya mengharapkan keberhasilan pendidikan hanya pada sekolah. Sebaiknya keberhasilan pendidikan harus dijalankan secara bersinergi antara sekolah, keluarga, dan lingkungan.

Komentar

Postingan Populer